KOTA RAJA
OLEH: Thovan Sugandi
Filsafat 2014
Kota raja di tepi cakrawala hitam
Baris-baris penari dari kejauhan menatap tentram
Cahaya yang diadukan begitu gigih memecah malam
Lintang rembulan dan tatap mesranya begitu setia menangkapi setiap resah yang melayang
Sejenak kemudian melemparnya kembali, rupa pualam-pualam untuk para selir berdandan
Malam di sana menjelmakan dirinya bak dinding menatap para penghuni
Senyap melindungi….
Sudut lain, tiang pancang dan penyair yang bersandar membelakangi
Cipta ratus ribu juta puisi
Kota raja pada petang kenagan, tepi nya tak pernah sepi
Tak pernah biarkan mataku mubazirkan surga
Tak perah biarkan pencari ketentraman terpejam
Namun itu dulu, puluhan tahun silam…..
Kini sama dengan romansa waktu lalu
Hanya sedikit kabur dan sempit
Setiap sore antrian beribu onggok besi membebani urat nadi
Nafasnya sesak berdebu hitam hasil berak hewan peliharaan
Para raja muda di kota raja yang terus menjerit
Tak lagi satu memang rajaku, ada lain di gedung yang lebih tinggi
Gedung tinggi pun tak lagi satu tapi mengerubungi
Bala tentara raja diam bagai singa kurang makan
Mana tanah raja?
Raja diam dalam sangkar budaya
Mejual hormat pada takzim konglomerat